Jalurrahasia.com – Hai kali ini mimi ingin embahas tentang indonesia kini telah klembangkan sendiri alat nanoteknologi wuh keren yah. saat ini negara-negara maju dan berkembang berlomba-lomba melakukan penelitian dan investasi di bidang nanoteknologi untuk bersaing dalam industri tersebut. langkah tersebut adalah sifat kerahasiaan instrumen nanoteknologi tersebut.
Lalu proses pembuatan nanopartikel itu seperti apa sih sebenarnya? Proses pembuatan ini bisa dibagi dua metode, yaitu proses dari ‘bottom up’ atau ‘top down’. Proses ‘bottom up’ mencakup semua metode pembuatan nanopartikel melalui atom dan molekul yang berkumpul dan membesar (aglomerasi).
Kuncinya adalah menghentikan proses pembesaran/aglomerasi sehingga ukuran partikel hanya sampai dalam skala nanometer. Jika menggunakan proses reaksi kimia, zat kimia yang bereaksi akan bernukleasi dan atom-atom terus berkumpul di titik nukleasi tersebut dan beraglomerasi (koloid).
Bahan-bahan lain dapat digunakan untuk memastikan proses aglomerasi ini tidak berjalan terus menerus. Contoh bahan lain ini seperti arang dan karbon aktif yang mempunyai lubang sangat kecil (dengan skala nanometer), lalu ketika partikel bernukleasi di dalam lubang ini, maka proses aglomerasi akan berhenti dengan sendirinya karena tidak ada ruang lagi. Lalu pengumpulan nanopartikel ini akan lebih mudah karena nanopartikel di dalam bahan ini akan lebih stabil.
Syahrul Aiman, Deputi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik, telah mengatakan instrumen nanoteknologi saat ini merupakan masih dalam rahasia, oleh karena itu, pentingnya untuk mengembangkan sendiri. “walau Memang kita tidak seperti peralatan laboratorium seperti lain yang kita palai saat ini, jika untuk peralatan akan membuat material nano orang keep secret, di sini kompetisinya tersebut,” ujarnya di sela International Workshop on Nanotechnology (IWON) di Kawasan Puspiptek Serpong,pada tanggal Rabu, 2 Oktober 2013. yang lalu
Menurut Syahrul, saat ini mungkin ada beberapa alat nanoteknologi yang sudah dibuat sendiri oleh peneliti nano Indonesia saat ini dan bakalan akan dijual ke negara Malaysia dan negara lain. Alat untuk membuat partikel menjadi ukuran nano itu dibuat lima tahun terakhir yang lalu.
namun oleh Peneliti nanoteknologi dari Pusat Penelitian Metalurgi LIPI yang juga Ketua Masyarakat Nano Indonesia tersebut, Nurul Taufiqu Rochman, telah mengatakan alat yang diproduksi itu adalah alat untuk mempercepat proses membuat nanopartikel, sehingga itu semua dapat dihasilkan dalam dua-tiga jam dan tidak perlu menunggu waktu yang sangat lama. “saat ini Kita telah sudah bandingkan dengan Eropa dan sempat diekspor. Sekarang ada kerja sama kirim ke negara Afrika dan Arab, termasuk ke Jepang,” ujarnya.
Menurutnya alat itu bisa digunakan untuk menghasilkan beberapa produk, di antaranya mengolah pasir besi menjadi pigmen cat. namun, Saat ini 95 persen bahan baku cat diimpor dari negara lain. Terakhir, tambah Nurul, alat ini itu akan digunakan ke pihak farmasi untuk membuat obat kanker, karena pasien terus meminta obat tersebut.
Menurut Syahrul, sangat sulit untuk mengatakannya tentang negara tertentu yang paling maju dalam nanoteknologi, karena masing-masing negara sibuk untuk punya fokus sendiri. Dia mencontohkan, di negara Eropa struktur material lebih maju, sementara di negara maju Asia itu, seperti di Korea Selatan dan Jepang, nanomaterial untuk keperluan sehari-hari seperti komputer lebih lumayan maju. “Kita kepentingannya bagaimana mengolah hasil alam yang sifatnya biasa-biasa saja supaya bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Secara bisa di garis besar, sangat banyak sekali cara-cara untuk membuat nanoteknologi dan mengubahnya menjadi lebih beragam lagi. tetapi Masing-masing proses mempunyai sebuah keuntungan dan kelemahannya masing-masing yang disesuaikan dengan berbagia macam fungsi dan manfaatnya. nah, Oleh karena itu dunia penelitian nano terus berkembang dan menarik banyak perhatian pelaku-pelaku secara di industri.
Nah itu saja tentang nanoteknologi yang bisa kita bahas kali ini, semoga ini bermanfaat buat kalian semua. sekian dari mimi (Terima Kasih)