Jalurrahasia – Tips Mengompres Demam Anak di Rumah dengan Benar. Demam adalah peningkatan suhu tubuh, terutama sebagai reaksi fisiologis. Suhu tubuh normal manusia adalah 37°C (98,6°F) dan dapat berfluktuasi sekitar 0,5°C di sepanjang hari. Demam didefinisikan sebagai suhu inti tubuh 38°C (100,4°F) atau lebih tinggi bila diukur secara rektal.
Suhu anak dapat diukur di rumah oleh orang tua atau pengasuh, di telinga (membran timpani) atau dahi (arteri temporal), atau oleh profesional perawatan kesehatan secara klinis di daerah dubur, mulut, dan ketiak.
Demam bukanlah penyakit. Ini merupakan gejala atau indikasi bahwa tubuh tengah melawan infeksi atau penyakit. Demam merangsang pertahanan tubuh dengan mengirimkan sel darah putih dan sel “pejuang” lainnya untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi.
Menurut laporan dari emmedihealth.com dan fromhealthy.com, kompres merupakan salah satu hal yang paling mudah dilakukan orang tua di rumah untuk menurunkan suhu dan demam anaknya. Namun, kompres hanya menurunkan suhu tubuh sementara dan tidak mengobati penyebab demam.
Cara Mengompres dengan Baik dan Benar

Kompres air hangat
Mengompres menggunakan air hangat membuat pori-pori lebih mudah terbuka, memungkinkan panas tubuh keluar dengan lebih mudah. Kompres harus dilakukan selama sekitar 15 menit. Menggunakan suhu air dingin justru dapat meningkatkan suhu tubuh.
Kompres hangat membuat semua reseptor demam tubuh tahu bahwa suhu tubuh anak meningkat. Tubuh bereaksi terhadap panas dengan melepaskan zat yang dapat menurunkan suhu. Perhatikan bahwa reseptor demam terletak di seluruh permukaan kulit.
Kompres dibagian lipatan tubuh
Mengompres pada bagian kepala dan dahi kurang efektif dalam menurunkan suhu tubuh. Kompres pada dahi tidak memberikan penurunan panas yang cepat, karena terhalang oleh tengkorak. Itu sebabnya pori-pori kulit yang terbuka tidak cepat mengeluarkan panas dari tubuh.
Oleh karena itu, mengompres lipatan-lipatan pembuluh darah besar merupakan cara paling efektif. Oleskan kompres ke lipatan ketika dan lipatan paha anak selama 10-15 menit. Ada pembuluh darah yang lewat dan disitulah terjadi penguapan. Tujuannya agar panas bisa keluar dari pori-pori tubuh.
Cara lain untuk menurunkan demam pada anak
Orang tua boleh memandikan anaknya meski sedang demam, asalkan menggunakan air hangat. Jangan gunakan air dingin untuk memandikan anak. Saat suhu tubuh anak meningkat, ia mungkin merasa kedinginan dan menggigil.
Minum banyak air
Hidrasi sangat penting dalam mencegah dehidrasi ketika anak sedang demam. Anda bisa memberi anak air atau es loli. Menurut sebuah penelitian, saat demam, kebutuhan air meningkat 1,5 kali lipat dari biasanya. Kekurangan air menyebabkan peningkatan suhu. Minumlah air yang memiliki banyak fungsi untuk membuat tetap terhidrasi dan mencegah demam tinggi. Hindari minuman yang mengandung kafein mengingat bisa meningkatkan buang air kecil.
Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup penting dilakukan saat anak demam. Juga, dianjurkan anak untuk tidak bersekolah atau melakukan aktivitas fisik sampai demam mereda setidaknya selama 24 jam. Metabolisme terganggu dengan demam atau kesehatan yang buruk. Oleh karena itu, anak sebaiknya makan makanan lunak yang mudah dicerna.
Memakai pakaian tipis
Ambil baju anak yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Hal ini karena ketika anak memakai pakaian tebal, tubuh mereka menjadi panas, sehingga panas tubuh sulit untuk keluar dan membuat anak sulit untuk menjadi menurunkan demamnya. Jika anak kedinginan atau demam, kenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat dan tutupi dengan selimut tipis.
Menjaga suhu ruangan
Pastikan suhu ruangan sejuk dan nyaman untuk anak. Anda bisa menghidupkan AC, namun pastikan tak begitu dingin. Anda juga bisa menggunakan kipas angin, tetapi dengan kecepatan lebih lambat. Berhati-hatilah untuk tidak mengarahkan AC atau kipas angin langsung ke tubuh. Anak-anak bisa masuk angin.
Kapan harus ke dokter
Jika cara-cara di atas tidak efektif menurunkan demam anak, segera bawa anak ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut jika muncul gejala berikut:
- Anak mengalami dehidrasi dengan gejala seperti bibir kering, muntah, diare, menangis tanpa air mata, menolak menyusu, menolak makan, dan jarang atau tidak buang air kecil.
- kejang demam pada anak
- Bayi berusia 3 bulan ke bawah dengan suhu dubur 100,4 ° F (38 ° C)
- Penampilan pucat, berbintik-bintik atau kebiruan
- Tidak menanggapi instruksi verbal
- Kesulitan untuk tetap terjaga atau mencoba untuk tetap sadar
- Iritasi/ketidaknyamanan yang parah
- Tangisan bernada tinggi yang lemah atau konstan
- Membungkuk dan ngiler
- Penurunan output urin meskipun hidrasi
- Peningkatan detak jantung dan pernapasan
- Bukan ruam pucat
- Ubun-ubun menonjol dan kekakuan leher
- Sakit kepala yang parah