Jalurrahasia – Hati-Hati Ternyata Beberapa Hal yang Juga Bisa Bikin Kalian Pikun! Dalam beberapa hal yang sering untuk mengigat atau lupa pada sesuatu tempat yang baru saja kita menaruh benda atau bisa juga lainnya lainnya? Kalian tidak perlu panik. Ada beberapa orang yang mungkin juga memiliki masalah sama berkaitan dengan ingatan mereka. Selama ini untuk menurunnya daya ingat seringkali dikaitkan dengan usia tersebut. Padahal menjadi pelupa seringkali juga tak berkaitan dengan bertambahnya usia seseorang.
Ada beberapa faktor yang kerap yang bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah lupa selain usia. Berikut adalah beberapa hal yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang mengingat, seperti dilansir oleh Daily Health Post.
Apa saja sih faktor-faktor yang sebenarnya bisa bikin cepat pikun? Cek satu per satu, inilah beberapa faktor penyebab kepikunan yang ternyata tidak disadari banyak orang:
- Efek samping pengobatan.

Mungkin kepikunan yang dialami adalah efek samping dari pengobatan. Menurut American Association of Retired Persons, beberapa obat yang ternyata bisa memengaruhi daya ingat adalah:
- Obat tekanan darah.
- Obat penyakit Parkinson.
- Obat tidur.
- Obat antikecemasan.
- Antidepresan
- Antihistamin
- Antikejang
- Obat pereda nyeri.
- Kekurangan gizi
Menurut National Institute of Health (NIH), orang dewasa seharusnya mengonsumsi 2,4 mikrogram (mcg) vitamin B12 setiap hari.
Lalu, bagaimana jika tetap kurang? Ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan defisiensi vitamin B12, seperti:
- Lansia (lebih dari 75 tahun).
- Menderita gangguan pencernaan.
- Mengikuti program vegetarian atau vegan yang ketat.
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti metformin, proton pump inhibitor, H2 blocker, dan pil kontrasepsi.
- Menderita sindrom Sjögren.
- Mengonsumsi alkohol dalam takaran besar dan jangka panjang.
Dan sementara itu yang mungkin masih ada beberapa faktor risiko tidak dapat dicegah, alangkah baiknya jika kita tetap memelihara kadar vitamin B12 dalam tubuh.
- Gangguan tidur

Hati-hati dampaknya bisa ke otak. Dari insomnia sampai apnea tidur, Harvard Medical School mengungkap bahwa kondisi tidur bisa menyebabkan gangguan ingatan hingga ke tahap demensia. Kurang tidur menyebabkan kelelahan, dan hal ini menyebabkan kabut otak (brain fog) dan berbagai masalah memori lainnya. Dalam sebuah penelitian di Brasil pada 2022, mereka yang mengalami insomnia dan apnea tidur terlihat memiliki skor memori lebih rendah.
- Kondisi mental

Sibuk dengan pekerjaan hingga ada masalah di rumah, tekanan pikiran bisa membuat kinerja otak makin berantakan. Jika stres kronis tak segera ditangani, maka kondisi ini bisa mengarah ke depresi. Menurut berbagai penelitian, depresi bisa memengaruhi daya ingat. Untungnya, NIA mengatakan bahwa depresi bisa ditolong dengan obat dan konseling dengan ahlinya.