Penyakit Harum nya Citayam Fashion Week, Sampai Bisa Menjalar hingga Kota Malang!

Penyakit Harum nya Citayam Fashion Week, Sampai Bisa Menjalar hingga Kota Malang!

Jalurrahasia.com – Hallo sobat mimi apakah kalian sudah mengetahui Citayam Fashion Week yang di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, saat ini sudha menjadi sorotan para warha net. Dengan fenemona tersebut telah sudah harum di berbagai kota daerah, di antaranya Bandung, Surabaya, dan Malang. Di Kota Bandung, Jawa Barat, sebuah brand fesyen, Tootsie, mengadakan kegiatan serupa Citayam Fashion Week yang bernama Braga Fashion Week.

Seperti yang sedang trand di temapt Citayam Fashion Week, Braga Fashion Week juga sudah menjadikan sebuah jalanan untuk sebagai catwalk. Dan ada beberapa remaja yang memakai pakaian fashionable telah melenggok di zebra cross yang sedang membelah dalam pertigaan Jalan Braga dan Asia Afrika. Mereka juga beratraksi di sepanjang trotoar tersebut.

Terinspirasi dari Citayam Fashion Week, muda-mudi Kota Malang juga tak mau ketinggalan di dunia street fashion

Founder Tootsie, Weta Tri Herlaini, membenarkan bahwa kegiatan yang ia gagas terinspirasi dari Citayam Fashion Week. “Ini sebenarnya spontanitas kami karena lihat fenomena yang lagi in sekarang di Jakarta seperti yang kita tahu ada Citayam Fashion Week,” ujarnya, Sabtu.

Weta menuturkan, yang membedakan Braga Fashion Week dengan ajang street fashion di Dukuh Atas adalah soal konsep. “Acaranya lebih terkonsep temanya every color has a story. Setiap warna ada cerita. Jangan takut berbeda karena perbedaan itu,” ucapnya.

Dia telah sudah pernah menjelaskan, dengan ajang kegiatan tersebut tidak ada maksud untuk menjadi tandingan Citayam Fashion Week. Lewat Braga Fashion Week, Weta berharap Kota Bandung juga punya ajang feshion yang menunjukkan jati diri fesyen ala anak muda di Kota Kembang.

Memakai street fashion, mereka berpose di depan Mal Pelayanan Publik di Gedung Siola. Salah satu content creator yang turut dalam peragaan busana itu adalah CEO Deliwafa Store Delta Hesti.

Dia mengaku memilih Jalan Tunjungan karena lokasi tersebut telah menjadi ikon Kota Surabaya. Hesti berencana bakal lebih sering menggarap konten mode di lokasi itu. “Di Siola baru tiga kali ini buat konten, mengajak beberapa selebgram di Surabaya dan daerah di Jatim. Dengan adanya konten ini, tidak menjadikan kemacetan karena nyebrang ke jalan, kalau bisa one take, syuting di pinggir jalan,” ungkapnya.

Hesti telah sudah menyampaikan, dari sebuah tren Citayam Fashion Week yang harusnya akan bisa menginspirasi wahai-wahai anak muda beraktraksi dalam hal gaya dan mode, intinya di Surabaya. “Harusnya anak-anak Surabaya juga sama-sama ngerti fashion. Harusnya mereka mengerti, melek fashion anak-anak muda Surabaya,” Hujarnya.

Namun, dalam hal lain kalaw dengan fenomena ini bisa menjalar di kota-kota lain, apakah betul bahwahal ini akan dapat memunculkan kreativitas yang sama tentang orang muda perkotaan, atau upaya gerakan kapitalis sebagai ruang promosi mereka.

Related posts

Leave a Reply